Tuesday, March 24, 2015

Pentingnya Lingkungan Belajar


Pemanfaatan lingkungan adalah menggunakan alam yang ada disekitar kita, baik interaksi antara faktor biotik (hidup) dan faktor abiotik (tak hidup) untuk pembelajaran. Menurut Oemar Hamalik (2004:195) lingkungan (environment) sebagai dasar pengajaran adalah faktor kondisional yang mempengaruhi tingkah laku individu dan merupakan faktor belajar yang penting. Sehingga pemanfaatan lingkungan bisa dijadikan media dalam metode pembelajaran. Sudjana (2002: 39) juga menjelaskan hasil belajar yang dicapai oleh siswa dipengaruhi oleh dua faktor utama, yakni faktor dari dalam diri siswa itu dan faktor yang datang dari luar diri siswa atau faktor lingkungan. Sebab hasil belajar siswa di sekolah 30% dipengaruhi oleh lingkungan.


Belajar efektif itu dimulai dari lingkungan belajar yang berpusat pada siswa.
Dengan kata lain student center. Pembelajaran student centered learning berkembang agar dalam pembelajaran siswa bukan lagi sebagai objek dalam proses
belajar mengajar melainkan sebagai subjek dalam proses belajar 40 mengajar. Oleh sebab itu siswa hendaknya secara aktif mampu mengembangkan minat dan kepribadiannya menurut tujuan, isi, dan cara yang disukainya serta dalam batas kemampuannya (Sardiman, 2007: 213). Pengajaran harus berpusat pada bagaimana cara siswa menggunakan pengetahuan baru mereka. Strategi belajar lebih dipentingkan dibandingkan hasilnya.  Hakikat pembelajaran yang efektif adalah proses belajar mengajar yang bukan saja terfokus kepada hasil yang dicapai peserta didik, namun bagaimana proses pembelajaran yang efektif mampu memberikan pemahaman yang baik, kecerdasan, ketekunan, kesempatan dan mutu serta dapat memberikan perubahan prilaku dan mengaplikasikannya dalam kehidupan mereka. Dengan pembelajaran yang berpusat pada siswa, berarti siswa dituntut untuk aktif, kreatif, inovatif dan produktif. Dengan pembelajaran seperti ini diharapkan akan menghasilkan lulusan yang matang dan kompeten. Dan ini wajib dilaksanakan pada kurikulum 2013. Contoh: pembelajaran dengan menggunakan pendekatan saintifik.

Umpan balik amat penting bagi siswa, yang berasal dari proses penilaian yang benar.
Umpan balik merupakan sebuah proses di kelas yang telah menjadi daya tarik tersendiri bagi para peneliti praktik pembelajaran sejak tahun 1970-an. Secara konsisten, para peneliti telah menemukan bukti-bukti bahwa ketika guru mampu menggunakan prosedur umpan balik yang efektif ternyata dapat meningkatkan prestasi belajar siswanya. Dengan umpan balik dari nilai, maka siswa akan termotivasi dari nilai yang didapatkan. Jika nilainya bagus, maka siswa akan semangat untuk mempertahankan ataupun meningkatkan nilainya. Sedangkan bagi siswa yang mendapatkan nilai kurang, maka akan termotivasi untuk meningkatkan nilainya. Contoh: pada mata pelajaran matematika, siswa diberi nilai sesuai dengan kemampuan siswa dalam menyelesaikan soal-soal dengan benar.
Untuk mendapatkan umpan balik dari anak didik diperlukan beberapa teknik yang sesuai dan tepat dengan diri setiap anak didik sebagai makhluk individual, teknik-teknik tersebut antara lain:
1.      Memancing apersepsi anak didik
2.      Memanfaatkan teknik alat bantu yang akseptabel
3.      Memilih bentuk motivasi yang akurat
4.      Menggunakan metode yang bervariasi

Menumbuhkan komunitas belajar dalam bentuk kerja kelompok itu penting.
Dengan belajar kelompok maka siswa dapat mendiskusikan dan saling tukar pendapat dengan siswa lain. Hal ini diharapkan siswa bisa saling terbuka dan bisa saling membantu teman. Siswa akan lebih berani mengungkapkan pendapatnya kepada teman dari pada kepada guru, jadi dengan belajar kelompok dapat menciptakan pembelajaran yang efektif.
Komunitas belajar adalah salah satu aspek penting yang harus ada dalam setiap kelas. Guru yang efektif akan mengupayakan agar di dalam pembelajaran yang dilaksanakannya terbentuk komunitas belajar yang efektif pula. Apakah komunitas belajar (learning community) itu dan bagaimanakah komunitas belajar bisa terbentuk?
Karakteristik Learning Community
Komunitas belajar yang ada di dalam sebuah kelas pada sebuah kegiatan pembelajaran akan sangat berpengaruh pada keterlibatan siswa dalam proses pembelajaran, dan pada akhirnya pencapaian tujuan pembelajaran.Untuk mewujudkan sebuah komunitas belajar yang baik dan kohesif, di dalam sebuah kelas harus terdapat berbagai karakteristik positif seperti :
·       Hubungan antar individu yang saling peduli satu sama lain.
·       Pengharapan guru yang tinggi akan hasil belajar siswa.
·       Inkuiri (proses mencaritahu) yang produktif dalam belajar.
·       Lingkungan belajar yang positif.
Menciptakan komunitas belajar (learning community) bukanlah hal yang mudah bagi guru, akan tetapi ini harus dilakukan. Tidak ada proses kegiatan belajar yang baik yang dapat tercipta tanpa adanya komunitas belajar yang baik. Penciptaan kondisi sedemikian memerlukan berbagai tindakan dari guru apabila ia berharap semua upaya yang dilakukannya untuk membelajarkan siswa membuahkan hasil yang memuaskan. Contoh: dalam pembelajaran saintifik guru memberi perintah kepada siswa untuk mengerjakan dan mendiskusikan soal-soal yang telah dibuat oleh siswa secara berkelompok.


No comments:

Post a Comment