Wednesday, August 8, 2018

Contoh Masalah Koperasi untuk Dijadikan Masalah Skripsi


Nama   : Widiyaningrum
NIM    : 7101412235

Tema   : Ekonomi
Masalah:
Loyalitas Anggota KPRI “Tehnika Bhakti” yang Semakin Menurun

Dari hasil survey tahun 2014  kondisi koperasi di Indonesia saat ini sangat memperihatinkan. Sebanyak 27 persen dari 177.000 koperasi yang ada di Indonesia atau sekitar 48.000 koperasi kini tidak aktif. Hal itu mengindikasikan kondisi koperasi di Indonesia saat ini masih memprihatinkan. “Angka koperasi yang tidak aktif memang cukup tinggi. Saat ini jumlah koperasi di Indonesia ada sekitar 177 ribu dan yang tidak aktif mencapai 27 persen,” jelas Guritno Kusumo, Sekretaris Kementerian Koperasi dan UKM.
Saat ini, keberadaan koperasi kurang diminati oleh masyarakat Indonesia. Dari data survey tahun 2014, banyak koperasi yang tidak aktif. Hal ini diakibatkan oleh rendahnya minat masyarakat untuk berkoperasi. Keberadaan pengurus dan anggota sangat penting dalam orgaisasi koperasi, dan hal yang perlu diperhatikan yaitu loyalitas anggota. Mendapatkan anggota yang loyal merupakan keinginan setiap organisasi koperasi yang ingin sukses dalam jangka panjang. Akan tetapi untuk memperoleh pelanggan atau anggota yang loyal bukan pekerjaan mudah.
Salah satu koperasi yang memiliki masalah dengan loyalitas anggota yaitu KPRI “Tehnika Bhakti”. Selama tiga tahun terakhir yaitu tahun 2012-2014, koperasi tersebut selalu mengalami penurunan anggota. Berikut data anggota KPRI “Tehnika Bhakti” tahun 2012-2014:
Tabel Anggota KPRI “Tehnika Bhakti” Tahun 2012-2014
Tahun
Jumlah Anggota
2012
157
2013
153
2014
147
Dari data tersebut dapat diketahui bahwa setiap tahun KPRI “Tehnika Bhakti” mengalami penurunan anggota. Selain masalah tersebut, setiap tahun terdapat anggota koperasi yang belum membayar simpanan wajib dan masih banyak pula anggota koperasi yang belum memanfaatkan atau melakukan simpanan sukarela.
Tabel Jumlah Anggota yang Belum Membayar Simpanan Wajib dan Pokok
Tahun
Jumlah anggota yang belum membayar simpanan wajib
Jumlah anggota yang belum melakukan simpanan sukarela
2012
3
90
2013
4
90
2014
5
88
Modal KPRI “Tehnika Bhakti” hanya berasal dari simpanan anggota, dimana setiap anggota membayar simpanan wajib sebesar Rp 100.000/bulan (PNS) dan Rp 50.000 (Non PNS), sedangkan bagi anggota baru wajib membayar simpanan pokok sebesar Rp 20.000. Simpanan sukarela di KPRI “Tehnika Bhakti” yaitu berupa simpanan hari raya (SHR), banyak anggota yang belum memanfaatkan simpanan sukarela dan lebih dari 57% yang belum melakukan simpanan sukarela. Hal ini dapat mempengaruhi usaha koperasi. KPRI “Tehnika Bhakti” mempunyai usaha simpan pinjam dan belum mempunyai usaha lain. Sehingga keuntungan koperasi hanya berasal dari usaha simpan pinjam tersebut.
SHU yang dimiliki koperasi selama tiga tahunterakhir mengalami peningkatan. Tetapai dari prosentase peningkatan SHU mengalami penurunan. Berikut data SHU 3 tahun terakhir:
Tabel SHU KPRI “Tehnika Bhakti”
Tahun
SHU
Prosentase Peningkatan SHU
2012
Rp 23.000.000

2013
Rp 27.000.000
14,81%
2014
Rp 30.000.000
10%
Dari tabel diatas, dapat dilihat bahwa dari tahun 2012 sampai 2014 SHU KPRI “Tehnika Bhakti” mengalami peningkatan, tetapi peningkatan tersebut prosentasenya menurun. Dari tahun 2012 ke tahun 2013 SHU mengalami peningkatan sebesar 14,81% dan dari tahun 2013 ke tahun 2014 sebesar 10% sehingga dapat diketahui adanya peningkatan keuntungan yang semakin menurun.

Sumber:
Laporan Pertanggungjawaban Pengurus dan Pengawas KPRI “Tehnika Bhakti” Tahun 2012-2014

No comments:

Post a Comment